Selasa, 20 November 2012

Pemasaran Global

Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pemasaran Global :

1. Pasar
  • Pendapat per kapita negara-negara industri baru meningkat contoh : Jepang melampau Amerika Hongkong melampai selandia Baru
  • Bertemunya gaya hidup dan selera, contoh : McDonald di  Paris dan Perrier di America)
  • Semakin banyak perjalanan lintas negara, sehingga meningkatkan konsumen global.
  • Organisasi/perusahaan sendiri mulai menjadi konsumen global
  • Berkembangnya penyalur/distributor global dan regional contoh : MoU  1989 oleh tiga jaringan supermarket untuk bekerja sama dalam bidang pmbelian dan marketing antara  Casino (Paris), Ahold (Belanda), Argyll (Inggris)
  • Munculnya merk dunia (contoh : Coca-Cola, Levi's, Louis Vuitton)
  • Mendorong munculnya biro iklan global (contoh : Mc Can Errikson )


2. Biaya
·                  Ingin memperoleh skala ekonomi
·                  Mempercepat inovasi teknologi
·                  Peningkatan dalam teknologi transportasi (contoh Federal Express untuk mengirim dari satu negara kenegara lain)
·                  Munculnya negara industri baru yang memiliki kemampuan produksi serta buruh murah seperti taiwan, china, tahiland)

3. Pemerintah
  • Berkurangnya hambatan tariff (contoh : Canada-United States Free Trade Agreement tahun  1987, AFTA dll)
  • Berkurangnya hambatan non tariff (contoh : China mulai membuka pasarnya)
  • Munculnya Blok-blok perdagangan (contoh : MEE tahun 1992,)
  • Semakin berkurangnya ‘adagium’ pemerintah sebagai produsen dan konsumen  terbesar (contoh : denasionalisasi  industri di eropa )
  • Privatisasi lembaga-lembaga ekonomi  milik pemerintah contoh : Latin America, indonesia dll)
  • Perubahan menjadi ekonomi pasar pada beberapa negara (rusia, eropa timur )

4. Persaingan
·                  Perdagangan dunia semakin meningkat
·                  Beberapa negara tumbuh menjadi pemimpin teknologi (contoh : jepang, )
·                  Meningkatnya kepemilikian  perusahaan oleh akuisitor asing
·                  Muncuknya pesaing-peaing baru terharap perusahaan global (jepang di otomotif dan eklektronik)
·                  Tumbuhnya jaringan global sehingga antar negara terjadi saling ketergantungan (contoh : elektronik )
·                  Banyak perusahaan yangmelakukan outsourcing ke luar. (contoh : Compaq, HP , Nike dll)

5. Lainnya
  • Revolusi yang terjadi di industri komunikasi dan komputer ( internet, wap,)
  • Globalisasi dari pasar uang (contoh : beberapa perusahaan melakukan ipo di dua bursa sekaligus)
  • Peningkatan yang tejadi bisnis travel (contoh : concorde, jaringan hotel : acor, hyatt dll)

Dengan menggunakan strategi Global, perusahaan dapat memperoleh beberapa keuntungan seperti :

1. Berkurangnya Biaya
Perusahaan global memperoleh pengurangan biaya melalui :
  • Tercapainya skala ekonomi, melalui produksi dan aktivitas lain di satu atau dua negara. Contoh : P&G  (www.pg.com) untuk kawasan Asia barang nya di produksi di Thailand dan Philiphina sekaligus.
  • Berkurangnya biaya, dengan cara memindahkan aktivitas produksi ke negara yang memiliki biaya lebih murah. Contoh : banyak perusahaan amerika memproduksi di perbatasan mesiko , karena bisa menggunakan tenaga kerja murah, juga Nike memproduksi sepatu di Indonesia.
  • Dengan fokus produksi, maka berarti jumlah model yang di produksi berkurang, dari banyak model menjadi satu atau dua model global. Sehingga biaya produksi juga berkurang.
  • Fleksibilitas dapat digunakan untuk memidahkan  produksi dari satu lokasi ke lokasi yang lain, untuk  memperoleh biaya termurah. Contoh : Honda (Asia : thailand, indonesia)
   
2. Meningkatnya kualitas produk
Fokus dan konsentrasi  hanya memproduksi dalam jumlah relatif  kecil, dibandingkan dalam jumlah besar dapat meningkatkan kualitas produk. Hal inilah yang menjadi salah satu sukses Jepang di industri otomotif.  Toyota (www.toyota.com)memiliki sedikit model dibandingkan Geberal Motor (www.gm.com).

3. Meningkatnya preferensi konsumen
Preferensi konsumen bisa meningkat karena ketersediaan global, service global, serta pengenalan global. Industri Soft drink dan fast food merupakan pioner untuk hal ini. 

4. Meningkatkan kemampuan kompetisi.
Strategi  global meyediakan lebih banyak kemampuan untuk menyerang serta untuk balik menyerang kompetitornya. Dalam usaha untuk menjaga agar perusahaan Jepang agar tidak semakin penetratif lagi, Becton Dickinson, sebuah perusahaan farnasi amerika, memutuskan untujk masuk ke pasar ‘tetangga’ jepang. Becton  masuk ke pasar Hong Kong, Singapore, dan Philippina  untuk mengurangi penetrasi lebih jauh.



Perusahaan yang ingin go global, sedikitanya ada 4 cara untuk masuk pasar global yaitu melalui  ekspor, menggunakan lisensi, joint venture serta investasi langsung.
1.        Ekspor
Cara yang paling gampang untuk masuk pasar global adalah dengan melakukan kegiatan ekspor. Dikatakan paling mudah karena hampir tidak ada perubahan yang barti pada proses produksi. Produk dibuat di negara asal, baik dengan penyesuaian ataupun tidak. Ekspor sendiri dibedakan atas occasional export dan active export.  Occasional export terjadi kalau kegiatan ekspor yang dilakukan hanya terjadi kalu ada permintaan konsumen dari negara lain/ luar negeri. Sedangkan active export adalah kegiatan ekspor yang dilakukan mandiri oleh perusahaan ke negara-negara tertentu, jadi tidak tergantung ada tidaknya permintaan dari luar.
Ekspor juga busa dibedakan atas dasar ekspor langsung (direct export) dan ekspor tidak langsung (indirect export).
Ekspor langsung dalah kegiatan ekspor yang sebagaian besar atau seluruh aktivitas kegiatan ekspor ditangani oleh perusahaan sendiri. Perusahan sering membentuk cabang (subsidiary) di negara tujuan ekspor.
Ekspor tidak langsung adalah kegiatan ekspor yang dilakukan oleh perantara atau agent yang ditunjuk untuk mewakili perusahaan. Keuntungannya adalah perusahaan bisa menghemat sumber  daya, tetapi biasanya apa usaha pemasaran yang dilakukan perantara tidak akan begitu agresif.

2. Lisensi
dalam lisensi sedikitnya ada dua pihak yang terlibat yaitu pemberi lisensi serta penerima lisensi. Penerima lisensi memperoleh hak untuk menggunakan  teknologi, brand, dll yang dimiliki oleh pemberi lisensi dalam kapasitas tertentu dengan membayar royalty
atau fee. Ada beberapa jenis lisensi :
          a. Franchise
Di indonesia lebih popular dengan sebutan wara laba. Model bisnis franchise ini sangat adaptif untuk produk-produk jasa seperti restoran (Planet Hollywood, Fashion cafe), fast food (KFC, MacDe, Wendy’s), Brokerrage (Ray white, Century21), Retail (Walmart, Makro, Ace hardware).
          b. Contract Management
Perusahaan menawarkan keahlian manajemen dalam bidang tertentu sedangkan partner menyediakan prasarana fisik. Hal ini lazim di industri perhotelan contoh : hyatt, accor dll.
          c. Contract manufacture
Pada model pasar global metode ini menjadi sangat lazim, terutama dengan berkembangnya teknologi informasi. Perusahaan berusaha mencari sumberdaya yang lebih murah agar produk perusahaan bisa di produksi dengan murah. Contoh industri komputer. Sebagian pemain komputer utama seperti HP, Compaq sudah melakukan contract manufacture. HP melakukan contract manufacture dengan Quanta electronic (taiwan) untuk memproduksi notebook, demikian juga Qompaq untuk produk boardnya.


3.Joint Venture

4. Direct Investment



Tidak ada komentar:

Posting Komentar