Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong perusahaan
untuk melakukan pemasaran Global :
1. Pasar
- Pendapat per kapita negara-negara industri baru meningkat contoh : Jepang melampau Amerika Hongkong melampai selandia Baru
- Bertemunya gaya hidup dan selera, contoh : McDonald di Paris dan Perrier di America)
- Semakin banyak perjalanan lintas negara, sehingga meningkatkan konsumen global.
- Organisasi/perusahaan sendiri mulai menjadi konsumen global
- Berkembangnya penyalur/distributor global dan regional contoh : MoU 1989 oleh tiga jaringan supermarket untuk bekerja sama dalam bidang pmbelian dan marketing antara Casino (Paris), Ahold (Belanda), Argyll (Inggris)
- Munculnya merk dunia (contoh : Coca-Cola, Levi's, Louis Vuitton)
- Mendorong munculnya biro iklan global (contoh : Mc Can Errikson )
2. Biaya
·
Ingin memperoleh skala ekonomi
·
Mempercepat inovasi teknologi
·
Peningkatan dalam teknologi transportasi (contoh Federal
Express untuk mengirim dari satu negara kenegara lain)
·
Munculnya negara industri baru yang memiliki kemampuan
produksi serta buruh murah seperti taiwan, china, tahiland)
3.
Pemerintah
- Berkurangnya hambatan tariff (contoh : Canada-United States Free Trade Agreement tahun 1987, AFTA dll)
- Berkurangnya hambatan non tariff (contoh : China mulai membuka pasarnya)
- Munculnya Blok-blok perdagangan (contoh : MEE tahun 1992,)
- Semakin berkurangnya ‘adagium’ pemerintah sebagai produsen dan konsumen terbesar (contoh : denasionalisasi industri di eropa )
- Privatisasi lembaga-lembaga ekonomi milik pemerintah contoh : Latin America, indonesia dll)
- Perubahan menjadi ekonomi pasar pada beberapa negara (rusia, eropa timur )
4.
Persaingan
·
Perdagangan dunia semakin meningkat
·
Beberapa negara tumbuh menjadi pemimpin teknologi
(contoh : jepang, )
·
Meningkatnya kepemilikian
perusahaan oleh akuisitor asing
·
Muncuknya pesaing-peaing baru terharap perusahaan global
(jepang di otomotif dan eklektronik)
·
Tumbuhnya jaringan global sehingga antar negara terjadi
saling ketergantungan (contoh : elektronik )
·
Banyak perusahaan yangmelakukan outsourcing ke luar. (contoh
: Compaq, HP , Nike dll)
5. Lainnya
- Revolusi yang terjadi di industri komunikasi dan komputer ( internet, wap,)
- Globalisasi dari pasar uang (contoh : beberapa perusahaan melakukan ipo di dua bursa sekaligus)
- Peningkatan yang tejadi bisnis travel (contoh : concorde, jaringan hotel : acor, hyatt dll)
Dengan
menggunakan strategi Global, perusahaan dapat memperoleh beberapa keuntungan
seperti :
1.
Berkurangnya Biaya
Perusahaan
global memperoleh pengurangan biaya melalui :
- Tercapainya skala ekonomi, melalui produksi dan aktivitas lain di satu atau dua negara. Contoh : P&G (www.pg.com) untuk kawasan Asia barang nya di produksi di Thailand dan Philiphina sekaligus.
- Berkurangnya biaya, dengan cara memindahkan aktivitas produksi ke negara yang memiliki biaya lebih murah. Contoh : banyak perusahaan amerika memproduksi di perbatasan mesiko , karena bisa menggunakan tenaga kerja murah, juga Nike memproduksi sepatu di Indonesia.
- Dengan fokus produksi, maka berarti jumlah model yang di produksi berkurang, dari banyak model menjadi satu atau dua model global. Sehingga biaya produksi juga berkurang.
- Fleksibilitas dapat digunakan untuk memidahkan produksi dari satu lokasi ke lokasi yang lain, untuk memperoleh biaya termurah. Contoh : Honda (Asia : thailand, indonesia)
2.
Meningkatnya kualitas produk
Fokus dan
konsentrasi hanya memproduksi dalam
jumlah relatif kecil, dibandingkan
dalam jumlah besar dapat meningkatkan kualitas produk. Hal inilah yang menjadi
salah satu sukses Jepang di industri otomotif.
Toyota (www.toyota.com)memiliki
sedikit model dibandingkan Geberal Motor (www.gm.com).
3.
Meningkatnya preferensi konsumen
Preferensi
konsumen bisa meningkat karena ketersediaan global, service global, serta
pengenalan global. Industri Soft drink dan fast food merupakan pioner untuk hal
ini.
4.
Meningkatkan kemampuan kompetisi.
Strategi global meyediakan lebih banyak kemampuan
untuk menyerang serta untuk balik menyerang kompetitornya. Dalam usaha untuk
menjaga agar perusahaan Jepang agar tidak semakin penetratif lagi, Becton
Dickinson, sebuah perusahaan farnasi amerika, memutuskan untujk masuk ke pasar
‘tetangga’ jepang. Becton masuk ke
pasar Hong Kong, Singapore, dan Philippina
untuk mengurangi penetrasi lebih jauh.
Perusahaan
yang ingin go global, sedikitanya ada 4 cara untuk masuk pasar global yaitu
melalui ekspor, menggunakan lisensi,
joint venture serta investasi langsung.
1.
Ekspor
Cara yang
paling gampang untuk masuk pasar global adalah dengan melakukan kegiatan
ekspor. Dikatakan paling mudah karena hampir tidak ada perubahan yang barti
pada proses produksi. Produk dibuat di negara asal, baik dengan penyesuaian
ataupun tidak. Ekspor sendiri dibedakan atas occasional export dan
active export. Occasional
export terjadi kalau kegiatan ekspor yang dilakukan hanya terjadi kalu ada
permintaan konsumen dari negara lain/ luar negeri. Sedangkan active export
adalah kegiatan ekspor yang dilakukan mandiri oleh perusahaan ke negara-negara
tertentu, jadi tidak tergantung ada tidaknya permintaan dari luar.
Ekspor
juga busa dibedakan atas dasar ekspor langsung (direct export) dan ekspor
tidak langsung (indirect export).
Ekspor
langsung dalah kegiatan ekspor yang sebagaian besar atau seluruh aktivitas
kegiatan ekspor ditangani oleh perusahaan sendiri. Perusahan sering membentuk
cabang (subsidiary) di negara tujuan ekspor.
Ekspor
tidak langsung adalah kegiatan ekspor yang dilakukan oleh perantara atau agent
yang ditunjuk untuk mewakili perusahaan. Keuntungannya adalah perusahaan bisa
menghemat sumber daya, tetapi biasanya
apa usaha pemasaran yang dilakukan perantara tidak akan begitu agresif.
2. Lisensi
dalam
lisensi sedikitnya ada dua pihak yang terlibat yaitu pemberi lisensi serta
penerima lisensi. Penerima lisensi memperoleh hak untuk menggunakan teknologi, brand, dll yang dimiliki oleh
pemberi lisensi dalam kapasitas tertentu dengan membayar royalty
atau fee.
Ada beberapa jenis lisensi :
a. Franchise
Di
indonesia lebih popular dengan sebutan wara laba. Model bisnis franchise ini
sangat adaptif untuk produk-produk jasa seperti restoran (Planet Hollywood,
Fashion cafe), fast food (KFC, MacDe, Wendy’s), Brokerrage (Ray white,
Century21), Retail (Walmart, Makro, Ace hardware).
b. Contract Management
Perusahaan
menawarkan keahlian manajemen dalam bidang tertentu sedangkan partner
menyediakan prasarana fisik. Hal ini lazim di industri perhotelan contoh :
hyatt, accor dll.
c. Contract manufacture
Pada model
pasar global metode ini menjadi sangat lazim, terutama dengan berkembangnya
teknologi informasi. Perusahaan berusaha mencari sumberdaya yang lebih murah
agar produk perusahaan bisa di produksi dengan murah. Contoh industri komputer.
Sebagian pemain komputer utama seperti HP, Compaq sudah melakukan contract
manufacture. HP melakukan contract manufacture dengan Quanta electronic
(taiwan) untuk memproduksi notebook, demikian juga Qompaq untuk produk
boardnya.
3.Joint
Venture
Tidak ada komentar:
Posting Komentar